Sunday, March 14, 2010

BARUCINA


Nama Latin : Artemesia vulgaris L.
Nama Darerah :
Jawa : suket gajahan. Sunda : beungkar kucicing, jukut lokamala. Sumatera : Barucina. Surabaya: daun manis. Ternate: goro-goro cina. Halmahera: kolo.
Deskripsi :
Barucina adalah tanaman semak menahun, habitat hidup di hutan,tumbuh liar atau terpelihara sebagai tanaman obat. Batangnya berbentuk bulat, berkayu memiliki banyak cabang.Tumbuh tegak, tinggi antara 50 – 100 cm. Daun tunggal, berselang-seling, menyirip, berbulu, panjang sekitar 6-14 cm dan lebar 5-10 cm. Berbentuk bulat, bagian ujung bentuk runcing. Bagian atas daun berwarna hijau, di bagian bawah agak putih. Bung majemuk, bentuk kecil bulat berada di bwah bagian daun, berjajar, benang sari berwarna kuning, kepala putik bercabang, berwarna ungu kecokelatan. Buah berbentuk kotak, kecil berwana cokelat. Biji bentuk kecil berwarna cokelat. Akar tunggang berwarna kuning kecokelatan.

Kandungan zat :
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diketahui, pada daun tanaman barucina mengandung saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri, fernenol, cineole, alva amirin, betha kariophilene, i-quebrachitol, tannin, dehydromatricariya, ester, minyak menguap.
Bagian yang digunakan :
Tanaman barucina yang digunakan sebagai obat adalah semua tanaman akar, daun batang, dan buah/biji. Penggunaan dalam bentuk kering (simplisia) atau bentuk segar.
Khasiat :
Biji untuk lemah syahwat. Daun untuk gangguan menstruasi (sakit di waktu haid, tidak teratur, haid yang keluar terlalu banyak),keputihan, kesuburan wanita, mempermudah persalinan, sakit perut, pendarahan, wasir, disentri, batuk berdahak. Akar untuk mengobata sakit ayan (epilepsy).

No comments:

Post a Comment